Tugas Akhir Itu Mudah


23 Okt 2023/paulina kinanti eka praningtyas/berita/73 View

Hai Semuanya, Perkenalkan namaku Saiti Qotimah jurusan D3-Teknik Komputer cabang Siliwangi. Pada kesempatan kali ini aku akan menceritakan sebuah pengalaman yang mungkin bisa menjadikan motivasi untuk Mahasiswa atau Mahasiswi lainnya atau bahkan untuk siswa sma yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah. Oke, kita langsung ke masuk ke ceritanya saja ya.

Saat ini bisa dibilang saya sudah masuk semester akhir, artinya tugas saya hanya membuat Tugas Akhir dan Laporan Magang saja atau mencari tempat Magang bagi yang belum Magang. Sebenarnya tugas Mahasiswa semester itu berbeda - beda tergantung jenjang yang ditempuh, misalnya saja untuk S1 di semester akhir harus membuat Skripsi dan hal inilah yang membedakan jenjang D3 dengan S1.


Singkat cerita banyak rintangan yang harus saya lalui selama mengerjakan Tugas Akhir ini, mulai dari revisi, pendaftaran sidang yang mengalami kendala dan lain sebagainya. Namun, alhamdulilah semua itu bisa saya lalui hingga selesai saat ini saya sudah selesai sidang. 

Setelah naskah Tugas Akhir di acc dan mendapatkan nilai, selanjutnya yaitu mendaftar Wisuda. Namun seiring waktu berjalan, kita tahu bahwa ngeprint naskah Tugas Akhir dan Magang yang berlembar - lembar tersebut tidaklah murah apalagi naskah Tugas Akhir dan Magang dalam bentuk Soft File, sehingga hal inilah yang mendorong saya berinisiatif untuk bekerja part time sehingga bisa menabung sedikit demi sedikit untuk keperluan yang sudah saya jabarkan tersebut diatas. Pilihan saya jatuh pada Part time Job Catering, disini hanya sabtu minggu saja kerjanya dan sistemnya panggilan jadi tidak pasti sabtu minggu ada job, terkadang bisa juga tidak dipanggil sama sekali. Walaupun begitu saya masih bersyukur Allah masih memberikan jalan untuk saya bisa menabung sedikit demi sedikit dan tidak terlalu membebankan orang tua.


Untuk cara kerjanya sendiri dari catering ini yaitu kita diharuskan berangkat jam 6 pagi, kemudian sambil menunggu jam berangkat kita diminta untuk membantu ibu - ibu di dapur seperti menggulung mie, menggulung kubis, atau meracik beberapa bahan - bahan, atau terkadang mengupas kentang dan telur rebus, maka sebelumnya sudah diberi tahu terlebih dahulu untuk membawa pisau untuk keperluan seperti ini dan untuk keperluan nanti saat acara digedung. 2 hari ini saya alhamdulillah menjaga stand yang berbeda - beda sehingga dari situlah saya mempelajari berbagai macam hal seperti bagaimana cara meracik, menghidangkan, dan melayani tamu yang baik. Gaji per hari pun yang saya dapatkan lumayan yaitu sebesar 75 ribu. Namun saya cukup bersyukur bisa menyisihkan sedikit uang agar bisa membiayai seluruh keperluan saya untuk menyelesaikan kuliah saya. 

Pesan dari cerita ini adalah kita tidak tahu seberapa hebatnya kita jika belum mencoba keluar dari zona nyaman, artinya jangan pernah menyerah saat mengerjakan Skripsi/TA karena itu adalah sebagian beban kecil untuk melatih kita agar memiliki sifat tahan banting agar saat kita nanti memikul beban yang lebih besar kedepannya sudah terbiasa. Menyerah sebelum mencoba adalah seorang pengecut, seseorang yang hebat adalah mereka yang berani mencoba dan terus berusaha untuk mencari berbagai macam peluang dan tidak takut untuk gagal. Bekerja itu memang capek tetapi dari capek itulah kita bisa belajar bagaimana cara memanage uang dengan baik sehingga timbul sifat tidak boros dan bisa lebih menghargai uang.